Cuaca panas yang melanda Bali selama tiga hari terakhir dijelaskan oleh Balai Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar. Prakirawan BBMKG, Wulan Wandarana, menyatakan bahwa posisi matahari yang berada di wilayah selatan dan pergerakannya menuju ekuator menyebabkan tidak terbentuknya awan. Akibatnya, panas matahari langsung menyinari permukaan bumi sehingga meningkatkan suhu udara.

Meskipun Bali masih berada di musim hujan, puncak curah hujan yang terjadi antara Desember hingga Januari telah usai. Suhu di beberapa stasiun BMKG di Bali tercatat mencapai 36 derajat Celsius, dan kondisi panas ini diperkirakan akan bertahan beberapa hari ke depan karena intensitas hujan yang menurun.

Di sisi lain, sejarah perjuangan Indonesia juga diwarnai dengan peristiwa Pemberontakan Kapal Tujuh Provinsi. Peristiwa tersebut merupakan simbol perlawanan gigih para pelaut Indonesia yang berjuang melawan penjajahan, meskipun banyak di antaranya gugur. Sebagian korban awalnya dimakamkan di Pulau Mati, Kepulauan Seribu, sebelum dipindahkan ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta. Setiap tanggal 5 Februari, peristiwa ini diperingati sebagai pengingat akan semangat perlawanan dan pengorbanan para pelaut dalam merebut kemerdekaan.

Sumber : https://www.detik.com/bali/berita/d-7764135/bmkg-ungkap-penyebab-bali-terasa-lebih-panas-tembus-36-derajat-celsius