Race Of Water Foundation
Kapal duta Race for Water Odyssey secara resmi disambut hari ini di Bali oleh institusi, mitra dan media untuk pertama kalinya dalam perjalanannya keliling dunia selama lima tahun.
Kapal ini, yang merupakan katamaran bertenaga surya terbesar di dunia, berkeliling dunia untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak limbah plastik pada lingkungan laut dan mengusulkan solusi lokal untuk masalah global ini.
Katamaran yang unik ini tiba di Bali Selasa tanggal 4 Juni dan menjadi lokasi konferensi pers resmi yang dihadiri oleh Bapak Marco Simeoni, ketua Yayasan The Race for Water ;, Bapak Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Wakil Gubernur Bali ;, Bapak Michael Cottier, Wakil Kepala Misi, Kedutaan Besar Swiss di Indonesia ;, Bapak Gerhard L. Nutz, Konsul Kehormatan Swiss ;, Bapak Gunter Pauli, Anggota Dewan Yayasan dan penulis “The Blue Economy”; dan Ibu Cynthia Hardy, salah satu Pendiri Green School di Bali.
Semua pembicara pada konferensi tersebut menyoroti pentingnya kerja sama untuk mengatasi masalah limbah plastik dan polusi yang semakin berkembang di daerah tersebut.
Yayasan Swiss Race for Water, yang didirikan pada 2010, berjuang untuk mencegah polusi plastik di lautan. Misinya adalah untuk mengambil tindakan di lapangan dengan memberikan solusi teknologi industri yang berkelanjutan. Melalui Odyssey 2017-2021, kapal duta mengarungi lautan dunia untuk meninjau dampak plastik pada lingkungan laut, untuk memperingatkan sebanyak mungkin orang akan momok ini dan untuk menawarkan solusi untuk melawannya. Ini adalah program komprehensif yang dipaparkan di setiap persinggahan untuk membantu kota-kota pesisir dan berbagai pulau yang dikunjungi untuk mengambil tindakan secara lokal terhadap masalah global ini.
Kapal duta Yayasan Race for Water unik; didorong hanya oleh energi terbarukan berkat panel surya, layang-layang traksi dan rantai produksi dan penyimpanan hidrogen. Sebuah percontohan yang operasional untuk transisi energi saat berlayar, kapal berubah menjadi platform luar biasa untuk menerima lokakarya dan kunjungan sekolah lokal saat berada di pelabuhan.
Berlayar dari Lorient, Prancis, mulai 9 April 2017 untuk sirkum navigasi bumi selama 5 tahun, kapal Race for Water tiba di Bali untuk persinggahan yang ke-18. Kapal akan berangkat ke Jakarta pada hari Kamis, 13 Juni dan diperkirakan tiba pada tanggal 19 untuk persinggahan kedua dari masa tinggal dua bulan di Indonesia ini.