Akses menuju Pelabuhan Gilimanuk di Jembrana akan dibatasi mulai H-3, yaitu tiga hari sebelum Hari Raya Nyepi pada 29 Maret 2025. Langkah ini diambil guna mengantisipasi kemacetan yang mungkin terjadi di jalur tersebut, mengingat momen mudik bertepatan dengan ritual adat yang diadakan sebelum Nyepi di Jembrana. Polisi juga telah menyiapkan rencana pengalihan arus sebagai antisipasi penutupan jalan.

Ariasandy mengimbau para pemudik untuk berangkat lebih awal agar dapat menghindari kemacetan. Ia menyatakan bahwa puncak kepadatan lalu lintas diperkirakan akan terjadi lebih awal, yakni mulai 21 hingga 23 Maret 2025, sehingga diharapkan pemudik dapat segera meninggalkan Bali sebelum penutupan akses yang diberlakukan.

Terkait Hari Raya Nyepi, Pelabuhan Gilimanuk akan ditutup pada Sabtu (29/3/2025) mulai pukul 05.00 Wita dan dibuka kembali pada Minggu pukul 06.00 Wita. Sementara itu, Pelabuhan Ketapang akan ditutup lebih awal, mulai Jumat (28/3/2025) pukul 17.00 WIB hingga Minggu pukul 06.00 WIB, guna menjaga keamanan dan kelancaran arus lalu lintas.

Direktur Lintas Polda Bali, Kombes Turmudi, menyebutkan bahwa skenario rekayasa lalu lintas akan dieksekusi jika terjadi kepadatan kendaraan di jalan menuju Pelabuhan Gilimanuk. Untuk mengurai kemacetan dan mempercepat laju kendaraan, lebih dari 1.600 personel yang terdiri dari kepolisian, TNI, dan pihak terkait telah dikerahkan. Selain itu, tiga pos pelayanan dan sejumlah area parkir telah disediakan di Pelabuhan Gilimanuk. Sebelumnya, 270 personel dari Polres Jembrana juga telah dikerahkan dalam Operasi Ketupat 2025, dan tambahan 45 personel akan memperkuat pengamanan di titik-titik strategis, termasuk empat pos yang tersebar di lima kecamatan di Kabupaten Jembrana serta pos pelayanan di Terminal Kargo Kelurahan Gilimanuk dan pos terpadu di ASDP Gilimanuk.